Rabu, 30 Juni 2021

Bursa Saham Hong Kong Naik Pada Pembukaan | Equityworld

 

Equityworld  - Saham Hong Kong memulai Rabu pagi dengan catatan positif menyusul petunjuk positif lainnya dari Wall Street karena optimisme pemulihan mengalahkan kekhawatiran baru atas lonjakan virus baru.

Indeks Hang Seng naik 0,39%, atau 113,80 poin, menjadi 29.107,90.

Indeks Shanghai Composite datar, turun tipis 0,55 poin menjadi 3.572,62, sedangkan Shenzhen Composite di bursa kedua China bertambah 0,10%, atau 2,39 poin, menjadi 2.443,65.(yds)

 

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Saham Hong Kong Dibuka Dengan Sedikit Gain | Equityworld

Posted: 28 Jun 2021 08:06 PM PDT

 

Equityworld - Saham Hong Kong dibuka sedikit lebih tinggi pada Selasa (29/6) pagi menyusul rekor penutupan lainnya di Wall Street tetapi para pedagang bergerak dengan hati-hati karena mereka memantau penyebaran virus baru di beberapa bagian dunia.

Indeks Hang Seng naik tipis 0,08%, atau 23,59 poin, menjadi 29.291,89.

Indeks Shanghai Composite naik 0,13%, atau 4,69 poin, menjadi 3.601,68, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China bertambah 0,18%, atau 4,34 poin, menjadi 2.468,00.(yds)

 

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Selasa, 29 Juni 2021

Saham Hong Kong Dibuka Dengan Sedikit Gain | Equityworld

 


Equityworld - Saham Hong Kong dibuka sedikit lebih tinggi pada Selasa (29/6) pagi menyusul rekor penutupan lainnya di Wall Street tetapi para pedagang bergerak dengan hati-hati karena mereka memantau penyebaran virus baru di beberapa bagian dunia.

Indeks Hang Seng naik tipis 0,08%, atau 23,59 poin, menjadi 29.291,89.

Indeks Shanghai Composite naik 0,13%, atau 4,69 poin, menjadi 3.601,68, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China bertambah 0,18%, atau 4,34 poin, menjadi 2.468,00.(yds)

 

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Varian Delta Picu Beberapa Negara 'Lockdown' Lagi | Equityworld Futures

Posted: 27 Jun 2021 11:38 PM PDT

 


Equity World - Varian delta virus corona menyebabkan Australia, Selandia Baru dan Bangladesh melakukan semacam karantina wilayah atau lockdown, demikian pula beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, dimana lebih dari separuh populasinya telah divaksin, juga memberlakukan lagi mandat masker di tempat-tempat umum dalam ruangan.

Varian yang pertama kali muncul di India itu telah diidentifikasi di sedikitnya 85 negara dan "merupakan varian paling mudah menular sejauh ini ... dan menyebar dengan cepat dalam populasi yang belum divaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (25/6).

Sydney, kota terbesar di Australia, pada Sabtu (26/6) memulai lockdown dua minggu karena meningkatnya kasus COVID-19.

Varian itu juga menyebabkan lockdown pertama di Sydney sejak Desember. Perintah tinggal di rumah juga akan diberlakukan di wilayah lain di New South Wales, negara bagian paling padat di Australia.

Karena wabah di Australia itu, Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara itu selama tiga hari.

Pada Senin (28/6), Bangladesh akan memberlakukan lockdown nasional selama seminggu. Masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk alasan medis.

 

Sumber: VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Senin, 28 Juni 2021

Varian Delta Picu Beberapa Negara 'Lockdown' Lagi | Equityworld Futures

 

Equity World - Varian delta virus corona menyebabkan Australia, Selandia Baru dan Bangladesh melakukan semacam karantina wilayah atau lockdown, demikian pula beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, dimana lebih dari separuh populasinya telah divaksin, juga memberlakukan lagi mandat masker di tempat-tempat umum dalam ruangan.

Varian yang pertama kali muncul di India itu telah diidentifikasi di sedikitnya 85 negara dan "merupakan varian paling mudah menular sejauh ini ... dan menyebar dengan cepat dalam populasi yang belum divaksin," kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (25/6).

Sydney, kota terbesar di Australia, pada Sabtu (26/6) memulai lockdown dua minggu karena meningkatnya kasus COVID-19.

Varian itu juga menyebabkan lockdown pertama di Sydney sejak Desember. Perintah tinggal di rumah juga akan diberlakukan di wilayah lain di New South Wales, negara bagian paling padat di Australia.

Karena wabah di Australia itu, Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara itu selama tiga hari.

Pada Senin (28/6), Bangladesh akan memberlakukan lockdown nasional selama seminggu. Masyarakat hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk alasan medis.

Sumber: VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Sabtu, 26 Juni 2021

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Saham Hong Kong Membangun Keuntungan di Pembukaan | Equityworld

Posted: 24 Jun 2021 07:58 PM PDT

 

Equityworld - Saham Hong Kong dibuka menguat pada awal Jumat pagi, memperpanjang kenaikan ke hari ketiga menyusul lonjakan di Wall Street karena investor menyambut berita bahwa Gedung Putih dan anggota parlemen telah mencapai kesepakatan infrastruktur besar.

Indeks Hang Seng naik 0,42 persen, atau 120,21 poin, menjadi 29.002,67.

Indeks acuan Shanghai Composite datar, naik tipis 0,72 poin menjadi 3.567,38, sedangkan indeks Shenzhen Composite Index di bursa kedua China bertambah 0,08 persen, atau 1,96 poin, menjadi 2.417,32.(mrv)

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Jumat, 25 Juni 2021

Saham Hong Kong Membangun Keuntungan di Pembukaan | Equityworld

 

Equityworld - Saham Hong Kong dibuka menguat pada awal Jumat pagi, memperpanjang kenaikan ke hari ketiga menyusul lonjakan di Wall Street karena investor menyambut berita bahwa Gedung Putih dan anggota parlemen telah mencapai kesepakatan infrastruktur besar.

Indeks Hang Seng naik 0,42 persen, atau 120,21 poin, menjadi 29.002,67.

Indeks acuan Shanghai Composite datar, naik tipis 0,72 poin menjadi 3.567,38, sedangkan indeks Shenzhen Composite Index di bursa kedua China bertambah 0,08 persen, atau 1,96 poin, menjadi 2.417,32.(mrv)

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Menhan AS Dukung Pengalihan Penuntutan Serangan Seksual dari Rantai Komando | Equityworld

Posted: 23 Jun 2021 07:36 PM PDT

 


Equity World - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Selasa (22/6) mengatakan ia akan bekerja bersama dengan Kongres untuk mengalihkan penuntutan kasus serangan seksual dari para komandan militer.

Dalam pernyataan yang mengemukakan dukungan untuk rekomendasi yang dibuat sebuah komisi peninjau independen, Austin mengatakan ia juga mendukung pengubahan proses penuntutan untuk kejahatan terkait seperti kekerasan dalam rumah tangga.

"Saya mendukung ini juga, mengingat korelasi kuat antara kejahatan-kejahatan semacam ini dan prevalensi serangan seksual," kata Austin.

Ia dijadwalkan hadir di Komite Angkatan Bersenjata DPR hari Rabu untuk dengar keterangan mengenai anggaran departemennya.

Serangan seksual di militer AS telah lama menjadi target perombakan, termasuk oleh Senator Kirsten Gilibrand yang mengajukan legislasi keempat yang akan menetapkan jaksa penuntut independen yang bertanggung jawab dalam penanganan kasus-kasus serangan seksual serta kejahatan besar lainnya.

Survei Pentagon tahun 2018 memperkirakan lebih dari 20 ribu anggota militer AS mengalami serangan seksual pada tahun itu.

Austin, Selasa (22/6) mengatakan untuk isu ini memerlukan akuntabilitas yang lebih besar dan perubahan cara pendekatan Pentagon dalam mencegah dan memberi layanan bagi para korban.

"Saya menghargai dukungan para pemimpin sipil dan militer di departemen yang diberikan kepada komisi, dan perhatian di mana mereka memberi saya saran sementara kami mengembangkan cara-cara efektif untuk menerapkan perubahan yang diperlukan untuk memberantas serangan seksual dan pelecehan seksual dari jajaran kami," kata Austin. "Seperti yang saya jelaskan pada hari pertama saya menjabat, ini adalah masalah kepemimpinan. Dan kami akan memimpin," lanjutnya.

 

Sumber: VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Kamis, 24 Juni 2021

Menhan AS Dukung Pengalihan Penuntutan Serangan Seksual dari Rantai Komando | Equityworld

 

Equity World - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Selasa (22/6) mengatakan ia akan bekerja bersama dengan Kongres untuk mengalihkan penuntutan kasus serangan seksual dari para komandan militer.

Dalam pernyataan yang mengemukakan dukungan untuk rekomendasi yang dibuat sebuah komisi peninjau independen, Austin mengatakan ia juga mendukung pengubahan proses penuntutan untuk kejahatan terkait seperti kekerasan dalam rumah tangga.

"Saya mendukung ini juga, mengingat korelasi kuat antara kejahatan-kejahatan semacam ini dan prevalensi serangan seksual," kata Austin.

Ia dijadwalkan hadir di Komite Angkatan Bersenjata DPR hari Rabu untuk dengar keterangan mengenai anggaran departemennya.

Serangan seksual di militer AS telah lama menjadi target perombakan, termasuk oleh Senator Kirsten Gilibrand yang mengajukan legislasi keempat yang akan menetapkan jaksa penuntut independen yang bertanggung jawab dalam penanganan kasus-kasus serangan seksual serta kejahatan besar lainnya.

Survei Pentagon tahun 2018 memperkirakan lebih dari 20 ribu anggota militer AS mengalami serangan seksual pada tahun itu.

Austin, Selasa (22/6) mengatakan untuk isu ini memerlukan akuntabilitas yang lebih besar dan perubahan cara pendekatan Pentagon dalam mencegah dan memberi layanan bagi para korban.

"Saya menghargai dukungan para pemimpin sipil dan militer di departemen yang diberikan kepada komisi, dan perhatian di mana mereka memberi saya saran sementara kami mengembangkan cara-cara efektif untuk menerapkan perubahan yang diperlukan untuk memberantas serangan seksual dan pelecehan seksual dari jajaran kami," kata Austin. "Seperti yang saya jelaskan pada hari pertama saya menjabat, ini adalah masalah kepemimpinan. Dan kami akan memimpin," lanjutnya.

Sumber: VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Dolar Melemah Terkait Pernyataan Powel Tentang Inflasi | Equity World

Posted: 22 Jun 2021 09:58 PM PDT

 


Equity World - Dolar AS tetap melemah terhadap kelompok mata uang utama pada hari Rabu setelah penurunan dua hari karena pejabat Federal Reserve AS termasuk Ketuanya Jerome Powell menegaskan kembali bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat masih jauh.

Indeks dolar, yang mengukur greenback versus enam rivalnya, berada di 91,775 pada awal perdagangan Asia, turun dari tertingginya dua bulan di 92,408 yang dicapai pada akhir pekan lalu.

Dolar sekarang telah menyerahkan sekitar sepertiga dari kenaikan tajam yang dicatatkan sejak Rabu lalu, ketika The Fed mengejutkan pasar dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga yang jauh lebih awal dari yang diperkirakan investor sebelumnya.

Semalam, baik Powell dan Presiden Fed New York John Williams memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi membutuhkan lebih banyak waktu sebelum pengurangan stimulus dan biaya pinjaman yang lebih tinggi tepat.

Euro sedikit berubah pada hari Rabu di $1,19340, setelah rebound dari terendahnya di $1,18470 pada akhir minggu lalu.

Dolar Aussie, sering dipandang sebagai perlindungan untuk sentimen risiko, sebagian besar datar di $0,7546, naik dari level terendah baru-baru ini di $0,7478.

Yen, yang cenderung bergerak terbalik terhadap imbal hasil Treasury AS, sebagian besar tidak berubah di 110,740 per dolar, mendekati angka 110,825 yang dicapai minggu lalu untuk pertama kalinya sejak 1 April.(mrv)

 

Sumber : Reuters, Ewfpro
Equity World

Korut Beri Pesan Beragam Soal Pembicaraan dengan AS | Equityworld

Posted: 22 Jun 2021 07:08 PM PDT

 


Equityworld - Korea Utara, Selasa (22/6), meremehkan kemungkinan pembicaraan dengan AS, beberapa hari setelah pemimpinnya, Kim Jong Un, mengisyaratkan mengenai kemungkinan dialog.

Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara yang berpengaruh itu mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS tampaknya memiliki harapan yang "keliru" mengenai komentar kakaknya baru-baru ini.

"Tampaknya AS mungkin menafsirkan situasi sedemikian rupa untuk menghibur diri. Harapan, yang mereka pilih untuk disimpan secara keliru, akan menjerumuskan mereka pada kekecewaan yang lebih besar," katanya dalam pernyataan yang dimuat kantor berita pemerintah KCNA.

Pada pertemuan partai berkuasa pekan lalu di Pyongyang, Kim Jong Un mengatakan negaranya harus siap untuk "dialog dan konfrontasi."

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan hari Minggu mengatakan dalam acara "This Week" di TV ABC bahwa pernyataan Kim merupakan "sinyal yang menarik" tetapi ia menginginkan sinyal yang lebih jelas dari Pyongyang. Ia juga menegaskan bahwa Washington ingin memulai kembali perundingan mengenai program nuklir Korea Utara.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menuntaskan peninjauan kebijakan mengenai Korea Utara bulan lalu, dan menyatakan terbuka bagi pembicaraan tetapi bersikeras bahwa Korea Utara harus menghentikan program senjata nuklirnya.

Dalam lawatan ke Seoul pekan ini, utusan AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan ia berharap Korea Utara akan menanggapi secara positif tawaran untuk bertemu "kapan saja, di mana saja tanpa prasyarat."

Utusan AS itu pekan ini mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari Korea Selatan dan Jepang, untuk menggambarkan sikap bersatu mengenai Korea Utara.

Terlepas dari aktivitas diplomatik itu, pernyataan Kim Yo Jong menunjukkan sedikit saja kemajuan mengenai dimulainya kembali pembicaraan, kata beberapa analis.

"Kami telah menunggu sinyal tindak lanjut dari Pyongyang setelah pernyataan Kim Jong Un baru-baru ini, untuk membantu menjelaskan maksudnya. Pernyataan Kim Yo Jong mulai menunjukkan itu. Meskipun ia tidak menutup sama sekali gagasan bahwa diplomasi dapat dimulai kembali, ia tampaknya menunjukkan hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi sekarang ini," kata Jenny Town, pakar Korea di lembaga kajian Stimson Center di Washington.

Korea Utara telah memboikot pembicaraan dengan AS sejak 2019. Pada pertemuan puncak dengan Kim Jong Un Februari tahun itu, mantan presiden AS Donald Trump menolak tawaran di mana Pyongyang akan membongkar kompleks nuklir penting sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi Washington.

 

Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Rabu, 23 Juni 2021

Dolar Melemah Terkait Pernyataan Powel Tentang Inflasi | Equity World

 

Equity World - Dolar AS tetap melemah terhadap kelompok mata uang utama pada hari Rabu setelah penurunan dua hari karena pejabat Federal Reserve AS termasuk Ketuanya Jerome Powell menegaskan kembali bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat masih jauh.

Indeks dolar, yang mengukur greenback versus enam rivalnya, berada di 91,775 pada awal perdagangan Asia, turun dari tertingginya dua bulan di 92,408 yang dicapai pada akhir pekan lalu.

Dolar sekarang telah menyerahkan sekitar sepertiga dari kenaikan tajam yang dicatatkan sejak Rabu lalu, ketika The Fed mengejutkan pasar dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga yang jauh lebih awal dari yang diperkirakan investor sebelumnya.

Semalam, baik Powell dan Presiden Fed New York John Williams memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi membutuhkan lebih banyak waktu sebelum pengurangan stimulus dan biaya pinjaman yang lebih tinggi tepat.

Euro sedikit berubah pada hari Rabu di $1,19340, setelah rebound dari terendahnya di $1,18470 pada akhir minggu lalu.

Dolar Aussie, sering dipandang sebagai perlindungan untuk sentimen risiko, sebagian besar datar di $0,7546, naik dari level terendah baru-baru ini di $0,7478.

Yen, yang cenderung bergerak terbalik terhadap imbal hasil Treasury AS, sebagian besar tidak berubah di 110,740 per dolar, mendekati angka 110,825 yang dicapai minggu lalu untuk pertama kalinya sejak 1 April.(mrv)

Sumber : Reuters, Ewfpro
Equity World

Selasa, 22 Juni 2021

Korut Beri Pesan Beragam Soal Pembicaraan dengan AS | Equityworld

 

Equityworld - Korea Utara, Selasa (22/6), meremehkan kemungkinan pembicaraan dengan AS, beberapa hari setelah pemimpinnya, Kim Jong Un, mengisyaratkan mengenai kemungkinan dialog.

Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara yang berpengaruh itu mengemukakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS tampaknya memiliki harapan yang "keliru" mengenai komentar kakaknya baru-baru ini.

"Tampaknya AS mungkin menafsirkan situasi sedemikian rupa untuk menghibur diri. Harapan, yang mereka pilih untuk disimpan secara keliru, akan menjerumuskan mereka pada kekecewaan yang lebih besar," katanya dalam pernyataan yang dimuat kantor berita pemerintah KCNA.

Pada pertemuan partai berkuasa pekan lalu di Pyongyang, Kim Jong Un mengatakan negaranya harus siap untuk "dialog dan konfrontasi."

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan hari Minggu mengatakan dalam acara "This Week" di TV ABC bahwa pernyataan Kim merupakan "sinyal yang menarik" tetapi ia menginginkan sinyal yang lebih jelas dari Pyongyang. Ia juga menegaskan bahwa Washington ingin memulai kembali perundingan mengenai program nuklir Korea Utara.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menuntaskan peninjauan kebijakan mengenai Korea Utara bulan lalu, dan menyatakan terbuka bagi pembicaraan tetapi bersikeras bahwa Korea Utara harus menghentikan program senjata nuklirnya.

Dalam lawatan ke Seoul pekan ini, utusan AS untuk Korea Utara Sung Kim mengatakan ia berharap Korea Utara akan menanggapi secara positif tawaran untuk bertemu "kapan saja, di mana saja tanpa prasyarat."

Utusan AS itu pekan ini mengadakan pertemuan dengan sejawatnya dari Korea Selatan dan Jepang, untuk menggambarkan sikap bersatu mengenai Korea Utara.

Terlepas dari aktivitas diplomatik itu, pernyataan Kim Yo Jong menunjukkan sedikit saja kemajuan mengenai dimulainya kembali pembicaraan, kata beberapa analis.

"Kami telah menunggu sinyal tindak lanjut dari Pyongyang setelah pernyataan Kim Jong Un baru-baru ini, untuk membantu menjelaskan maksudnya. Pernyataan Kim Yo Jong mulai menunjukkan itu. Meskipun ia tidak menutup sama sekali gagasan bahwa diplomasi dapat dimulai kembali, ia tampaknya menunjukkan hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi sekarang ini," kata Jenny Town, pakar Korea di lembaga kajian Stimson Center di Washington.

Korea Utara telah memboikot pembicaraan dengan AS sejak 2019. Pada pertemuan puncak dengan Kim Jong Un Februari tahun itu, mantan presiden AS Donald Trump menolak tawaran di mana Pyongyang akan membongkar kompleks nuklir penting sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi Washington.

Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Dolar AS Terus Bergerak Naik, Fokus Beralih ke Testimoni Powell di Kongres | Equityworld

Posted: 21 Jun 2021 05:31 AM PDT



Equityworld
- Dolar Amerika Serikat terus bergerak naik pada Senin (21/06) petang, mempertahankan nada positif yang dihasilkan pekan lalu oleh sikap hawkish Federal Reserve, yang mempercepat jadwal kenaikan suku bunga.

Pada pukul 14.28 WIB, indeks dolar AS kian menguat 0,11% ke 92,315 menurut data Investing.com setelah naik 1,9% minggu lalu. Itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

USD/JPY melemah 0,19% ke 109,99, EUR/USD naik tipis 0,02% di 1,1862 dan AUD/USD naik 0,13% ke 0,7487. Dari Indonesia, rupiah makin beranjak turun 0,45% di 14.435,0 per dolar AS hingga pukul 14.41 WIB.

Katalis untuk pergerakan dolar yang lebih tinggi ini adalah kebijakan anggota Federal Reserve AS, bank sentral negara itu, bereaksi minggu lalu terhadap data ekonomi yang kuat, dan terutama lonjakan inflasi.

Mayoritas anggota FOMC memperkirakan dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan tetapi, kemungkinan yang lebih penting, tujuh dari 18 anggota merasa bahwa kenaikan pertama dapat terjadi pada awal tahun depan.

"Saya menempatkannya mulai pada akhir 2022," Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada hari Jumat selama wawancara TV di CNBC, mengacu pada kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS.

Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah memulai pembicaraan untuk menghentikan program pembelian obligasi besar-besaran bank.

Berita ini mendorong imbal hasil jangka pendek beranjak lebih tinggi, tetapi suku bunga jangka panjang telah jatuh karena trader mengecilkan risiko inflasi AS jangka panjang lantaran Federal Reserve yang lebih aktif.

Pukul imbal hasil acuan obligasi AS tenor 10 tahun jatuh 1,87% ke 1,423 pukul 14.29 WIB dan sempat menyentuh level terendah sejak awal Maret tahun ini, sedangkan yield tenor 2 tahun menghasilkan 0,27%, level tertinggi sejak Maret 2020.

Perhatian sekarang akan beralih kepada komentar dari beberapa pembicara Fed minggu ini, dan penampilan Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada hari Selasa khususnya.

"Mari kita lihat apakah The Fed siap untuk mengadopsi bahasa baru tentang tapering. Apakah pandangan untuk menyatu di sekitar pengurangan sebenarnya dimulai pada bulan September – bukan Desember – dolar dapat reli lebih lanjut," sebut analis di ING dalam catatan.

Adapun, GBP/USD naik 0,12% di 1,3825 pukul 14.44 WIB meski dibayangi pertumbuhan cepat varian baru Covid-19 dan penundaan pembukaan kembali penuh negara itu terus membebani.

Selain itu, ada beberapa kabar baik pada Jumat malam setempat silam. Fitch Ratings meningkatkan prospek utang negara Inggris menjadi stabil dari negatif dan mengatakan ekonomi negara telah terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan.

Fokus juga beralih kepada pertemuan Bank of England (BOE) pada hari Kamis, yang terakhir untuk Kepala Ekonom Andy Haldane.

Kala bank sentral itu diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya, inflasi di Inggris naik di atas target 2% pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam dua tahun dan ini dapat dimanfaatkan Haldane mengingat sikapnya yang lebih hawkish dalam mengurangi langkah-langkah stimulus.

Sumber : Investing
Equity World

Senin, 21 Juni 2021

Dolar AS Terus Bergerak Naik, Fokus Beralih ke Testimoni Powell di Kongres | Equityworld

 

Equityworld — Dolar Amerika Serikat terus bergerak naik pada Senin (21/06) petang, mempertahankan nada positif yang dihasilkan pekan lalu oleh sikap hawkish Federal Reserve, yang mempercepat jadwal kenaikan suku bunga.

Pada pukul 14.28 WIB, indeks dolar AS kian menguat 0,11% ke 92,315 menurut data Investing.com setelah naik 1,9% minggu lalu. Itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2020.

USD/JPY melemah 0,19% ke 109,99, EUR/USD naik tipis 0,02% di 1,1862 dan AUD/USD naik 0,13% ke 0,7487. Dari Indonesia, rupiah makin beranjak turun 0,45% di 14.435,0 per dolar AS hingga pukul 14.41 WIB.

Katalis untuk pergerakan dolar yang lebih tinggi ini adalah kebijakan anggota Federal Reserve AS, bank sentral negara itu, bereaksi minggu lalu terhadap data ekonomi yang kuat, dan terutama lonjakan inflasi.

Mayoritas anggota FOMC memperkirakan dua kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2023, setahun lebih awal dari yang diharapkan tetapi, kemungkinan yang lebih penting, tujuh dari 18 anggota merasa bahwa kenaikan pertama dapat terjadi pada awal tahun depan.

“Saya menempatkannya mulai pada akhir 2022,” Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan pada hari Jumat selama wawancara TV di CNBC, mengacu pada kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS.

Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah memulai pembicaraan untuk menghentikan program pembelian obligasi besar-besaran bank.

Berita ini mendorong imbal hasil jangka pendek beranjak lebih tinggi, tetapi suku bunga jangka panjang telah jatuh karena trader mengecilkan risiko inflasi AS jangka panjang lantaran Federal Reserve yang lebih aktif.

Pukul imbal hasil acuan obligasi AS tenor 10 tahun jatuh 1,87% ke 1,423 pukul 14.29 WIB dan sempat menyentuh level terendah sejak awal Maret tahun ini, sedangkan yield tenor 2 tahun menghasilkan 0,27%, level tertinggi sejak Maret 2020.

Perhatian sekarang akan beralih kepada komentar dari beberapa pembicara Fed minggu ini, dan penampilan Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada hari Selasa khususnya.

“Mari kita lihat apakah The Fed siap untuk mengadopsi bahasa baru tentang tapering. Apakah pandangan untuk menyatu di sekitar pengurangan sebenarnya dimulai pada bulan September — bukan Desember — dolar dapat reli lebih lanjut,” sebut analis di ING dalam catatan.

Adapun, GBP/USD naik 0,12% di 1,3825 pukul 14.44 WIB meski dibayangi pertumbuhan cepat varian baru Covid-19 dan penundaan pembukaan kembali penuh negara itu terus membebani.

Selain itu, ada beberapa kabar baik pada Jumat malam setempat silam. Fitch Ratings meningkatkan prospek utang negara Inggris menjadi stabil dari negatif dan mengatakan ekonomi negara telah terbukti lebih tangguh dari yang diharapkan.

Fokus juga beralih kepada pertemuan Bank of England (BOE) pada hari Kamis, yang terakhir untuk Kepala Ekonom Andy Haldane.

Kala bank sentral itu diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya, inflasi di Inggris naik di atas target 2% pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam dua tahun dan ini dapat dimanfaatkan Haldane mengingat sikapnya yang lebih hawkish dalam mengurangi langkah-langkah stimulus.

Sumber : Investing
Equity World

Sabtu, 19 Juni 2021

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Minyak Turun Ditengah Penguatan Dolar; Permintaan Masih Bullish | Equity World

Posted: 18 Jun 2021 12:27 AM PDT

 

Equity World - Harga minyak turun untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Jumat (18/6) karena dolar AS melonjak di tengah prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, tetapi mereka berada di jalur untuk menyelesaikan pekan ini sedikit berubah dan hanya sedikit dari tertinggi multi-tahunan.

Minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen, atau 0,6%, di $72,61 per barel pada 0551 GMT, memperpanjang penurunan 1,8% pada hari Kamis. Kontrak tersebut menuju kerugian mingguan pertama dalam empat minggu.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 39 sen, atau 0,6%, menjadi $70,65 per barel, setelah merosot 1,5% pada hari Kamis. WTI juga menuju penurunan mingguan pertama dalam empat minggu.

Pada hari Rabu, Brent menetap di harga tertinggi sejak April 2019 sementara WTI menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018.

Dolar telah meroket dalam dua sesi sejak Federal Reserve AS memproyeksikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun 2023, lebih awal dari perkiraan pengamat pasar sebelumnya. Dolar yang meningkat membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lain, memicu pembatasan permintaan. (knc)

Sumber : Reuters, Ewfpro
Equityworld

Jumat, 18 Juni 2021

Minyak Turun Ditengah Penguatan Dolar; Permintaan Masih Bullish | Equity World

 

Equity World - Harga minyak turun untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Jumat (18/6) karena dolar AS melonjak di tengah prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, tetapi mereka berada di jalur untuk menyelesaikan pekan ini sedikit berubah dan hanya sedikit dari tertinggi multi-tahunan.

Minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen, atau 0,6%, di $72,61 per barel pada 0551 GMT, memperpanjang penurunan 1,8% pada hari Kamis. Kontrak tersebut menuju kerugian mingguan pertama dalam empat minggu.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 39 sen, atau 0,6%, menjadi $70,65 per barel, setelah merosot 1,5% pada hari Kamis. WTI juga menuju penurunan mingguan pertama dalam empat minggu.

Pada hari Rabu, Brent menetap di harga tertinggi sejak April 2019 sementara WTI menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018.

Dolar telah meroket dalam dua sesi sejak Federal Reserve AS memproyeksikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun 2023, lebih awal dari perkiraan pengamat pasar sebelumnya. Dolar yang meningkat membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lain, memicu pembatasan permintaan. (knc)

Sumber : Reuters, Ewfpro
Equityworld

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Saham Hong Kong Dimulai Dengan Kerugian | Equity World

Posted: 16 Jun 2021 07:14 PM PDT


Equity World - Saham Hong Kong merosot pada pembukaan bisnis Kamis pagi setelah pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru membuat investor mengharapkan suku bunga AS akan naik lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indeks Hang Seng tergelincir 0,69 persen, atau 195,96 poin, menjadi 28.240,88.

Indeks Shanghai Composite turun 0,28 persen, atau 10,01 poin, menjadi 3.508,32, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China datar, turun tipis 1,00 poin menjadi 2.331,41. (knc)

 

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Kamis, 17 Juni 2021

Saham Hong Kong Dimulai Dengan Kerugian | Equity World

 

Equity World - Saham Hong Kong merosot pada pembukaan bisnis Kamis pagi setelah pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru membuat investor mengharapkan suku bunga AS akan naik lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Indeks Hang Seng tergelincir 0,69 persen, atau 195,96 poin, menjadi 28.240,88.

Indeks Shanghai Composite turun 0,28 persen, atau 10,01 poin, menjadi 3.508,32, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China datar, turun tipis 1,00 poin menjadi 2.331,41. (knc)

Sumber : AFP, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Biden Rilis Strategi untuk Atasi Terorisme Domestik | Equity World

Posted: 15 Jun 2021 11:45 PM PDT

 Equityworld - Presiden Amerika Joe Biden telah merilis apa yang digambarkannya sebagai rencana nasional "pertama" untuk melawan terorisme domestik.

Dalam pernyataan hari Selasa (15/6), Biden mengatakan Strategi Nasional Untuk Mengatasi Terorisme Domestik ini ditujukan untuk meningkatkan analisis pemerintah dan berbagi informasi tentang terorisme domestik pada lembaga penegak hukum di semua tingkatan.

Mencegah rekrutmen teroris dan melemahkan kemampuan mereka untuk memobilisasi, serta menggagalkan dan menghentikan kegiatan mereka; merupakan elemen kunci dalam strategi itu, tegas Biden.

Rencana itu juga untuk "mengatasi kontributor (hal-hal yang ikut mendorong terjadinya terorisme domestik) dalam jangka panjang" seperti "kebencian ras, etnis dan agama."

"Terorisme domestik - yang didorong oleh kebencian, kefanatikan, dan bentuk ekstremisme lainnya - adalah noda dalam jiwa Amerika. Hal ini bertentangan dengan semua yang diperjuangkan negara kita dan merupakan tantangan langsung terhadap keamanan nasional, demokrasi dan persatuan kita," ujar Biden dalam pernyataan itu.

Strategi itu dirilis lebih dari enam bulan setelah serangan terhadap gedung Kongres Amerika 6 Januari lalu oleh ribuan pendukung mantan presiden Donald Trump ketika Kongres sedang bersiap mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden, yang tidak diakui Trump.

Ancaman ekstremis dengan aksi kekerasan di Amerika meningkat pada tahun 2021 ketika organisasi-organisasi supremasi kulit putih dan milisi anti-pemerintah menimbulkan risiko tertinggi, demikian menurut beberapa pejabat yang mengutip laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS itu.

Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Rabu, 16 Juni 2021

Biden Rilis Strategi untuk Atasi Terorisme Domestik | Equity World

 

Equityworld - Presiden Amerika Joe Biden telah merilis apa yang digambarkannya sebagai rencana nasional "pertama" untuk melawan terorisme domestik.

Dalam pernyataan hari Selasa (15/6), Biden mengatakan Strategi Nasional Untuk Mengatasi Terorisme Domestik ini ditujukan untuk meningkatkan analisis pemerintah dan berbagi informasi tentang terorisme domestik pada lembaga penegak hukum di semua tingkatan.

Mencegah rekrutmen teroris dan melemahkan kemampuan mereka untuk memobilisasi, serta menggagalkan dan menghentikan kegiatan mereka; merupakan elemen kunci dalam strategi itu, tegas Biden.

Rencana itu juga untuk "mengatasi kontributor (hal-hal yang ikut mendorong terjadinya terorisme domestik) dalam jangka panjang" seperti "kebencian ras, etnis dan agama."

"Terorisme domestik - yang didorong oleh kebencian, kefanatikan, dan bentuk ekstremisme lainnya - adalah noda dalam jiwa Amerika. Hal ini bertentangan dengan semua yang diperjuangkan negara kita dan merupakan tantangan langsung terhadap keamanan nasional, demokrasi dan persatuan kita," ujar Biden dalam pernyataan itu.

Strategi itu dirilis lebih dari enam bulan setelah serangan terhadap gedung Kongres Amerika 6 Januari lalu oleh ribuan pendukung mantan presiden Donald Trump ketika Kongres sedang bersiap mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden, yang tidak diakui Trump.

Ancaman ekstremis dengan aksi kekerasan di Amerika meningkat pada tahun 2021 ketika organisasi-organisasi supremasi kulit putih dan milisi anti-pemerintah menimbulkan risiko tertinggi, demikian menurut beberapa pejabat yang mengutip laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS itu.

Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Hong Kong : Saham Akhiri Perdagangan dengan Pelemahan | Equityworld Futures

Posted: 15 Jun 2021 01:59 AM PDT

 


Equity World - Saham Hong berakhir lebih rendah pada Selasa (15/6), dengan aksi beli oleh investor China daratan terhambat oleh keputusan untuk menguras likuiditas dari pasar lokal oleh People's Bank of China.

Indeks Hang Seng turun 0,71 persen atau 203,60 poin menjadi 28.638,53.

Indeks Shanghai Composite turun 0,92 persen, atau 33,19 poin, menjadi 3.556,56, sedangkan Indeks Shenzhen Composite Index di bursa kedua China turun 0,83 persen, atau 20,02 poin, menjadi 2.387,91. (Tgh)

Sumber: AFP,Ewfpro
Equityworld Futures

Selasa, 15 Juni 2021

Hong Kong : Saham Akhiri Perdagangan dengan Pelemahan | Equityworld Futures

 

Equity World - Saham Hong berakhir lebih rendah pada Selasa (15/6), dengan aksi beli oleh investor China daratan terhambat oleh keputusan untuk menguras likuiditas dari pasar lokal oleh People's Bank of China.

Indeks Hang Seng turun 0,71 persen atau 203,60 poin menjadi 28.638,53.

Indeks Shanghai Composite turun 0,92 persen, atau 33,19 poin, menjadi 3.556,56, sedangkan Indeks Shenzhen Composite Index di bursa kedua China turun 0,83 persen, atau 20,02 poin, menjadi 2.387,91. (Tgh)

Sumber: AFP,Ewfpro
Equityworld Futures

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


AS, Rusia Berdebat Soal Serangan Siber Jelang KTT Biden-Putin | Equity World

Posted: 13 Jun 2021 10:32 PM PDT

 Equityworld - Amerika Serikat (AS) dan Rusia berdebat Minggu (13/6) tentang tanggung jawab untuk melemahkan serangan siber. Perdebatan itu muncul menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada Rabu (16/6).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada stasiun TV ABC bahwa "Negara yang bertanggung jawab seharusnya tidak melindungi dengan cara apapun organisasi kriminal yang terlibat dalam serangan siber, termasuk ransomware."

Ransomware adalah serangan siber di mana pelakunya meminta uang tebusan.

Blinken mengatakan Biden "akan menyampaikan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin. Kami meminta kerja sama Rusia dalam menghadapi organisasi-organisasi kriminal ini yang beroperasi dari wilayah Rusia."

Dua bisnis penting AS, Colonial Pipeline Co., yang mendistribusikan BBM di AS bagian tenggara., dan perusahaan pengolahan daging JBS, menjadi target dalam serangan siber bulan lalu yang diduga berasal dari Rusia. Colonial dan JBS membayar uang tebusan jutaan dolar untuk memulihkan operasi bisnis mereka, meskipun para pejabat penegak hukum AS telah mengembalikan sebagian uang yang dibayarkan oleh Colonial.

Putin mengatakan kepada stasiun TV milik negara, Rossiya-1, pada Minggu (13/6) bahwa Rusia bersedia mengekstradisi kriminal siber apabila AS melakukan hal yang sama. Meski belum jelas serangan terhadap entitas bisnis Rusia mana yang katanya berasal dari AS.

Pemimpin Rusia itu mengatakan Moskow dan Washington harus "memegang komitmen yang setara" dalam memindahkan tersangka. Dia mengatakan, "Rusia akan melakukannya tapi hanya jika pihak yang lain, dalam hal ini AS, setuju melakukan hal yang sama dan juga akan mengekstradisi kriminal terkait ke Federasi Rusia."

Biden mengatakan dalam konferensi pers G-7 di Inggris bahwa negosiasi mungkin dilakukan, tapi ia skeptis perilaku Putin akan berubah.



Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Senin, 14 Juni 2021

AS, Rusia Berdebat Soal Serangan Siber Jelang KTT Biden-Putin | Equity World

 

Equityworld - Amerika Serikat (AS) dan Rusia berdebat Minggu (13/6) tentang tanggung jawab untuk melemahkan serangan siber. Perdebatan itu muncul menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada Rabu (16/6).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada stasiun TV ABC bahwa "Negara yang bertanggung jawab seharusnya tidak melindungi dengan cara apapun organisasi kriminal yang terlibat dalam serangan siber, termasuk ransomware."

Ransomware adalah serangan siber di mana pelakunya meminta uang tebusan.

Blinken mengatakan Biden "akan menyampaikan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin. Kami meminta kerja sama Rusia dalam menghadapi organisasi-organisasi kriminal ini yang beroperasi dari wilayah Rusia."

Dua bisnis penting AS, Colonial Pipeline Co., yang mendistribusikan BBM di AS bagian tenggara., dan perusahaan pengolahan daging JBS, menjadi target dalam serangan siber bulan lalu yang diduga berasal dari Rusia. Colonial dan JBS membayar uang tebusan jutaan dolar untuk memulihkan operasi bisnis mereka, meskipun para pejabat penegak hukum AS telah mengembalikan sebagian uang yang dibayarkan oleh Colonial.

Putin mengatakan kepada stasiun TV milik negara, Rossiya-1, pada Minggu (13/6) bahwa Rusia bersedia mengekstradisi kriminal siber apabila AS melakukan hal yang sama. Meski belum jelas serangan terhadap entitas bisnis Rusia mana yang katanya berasal dari AS.

Pemimpin Rusia itu mengatakan Moskow dan Washington harus "memegang komitmen yang setara" dalam memindahkan tersangka. Dia mengatakan, "Rusia akan melakukannya tapi hanya jika pihak yang lain, dalam hal ini AS, setuju melakukan hal yang sama dan juga akan mengekstradisi kriminal terkait ke Federasi Rusia."

Biden mengatakan dalam konferensi pers G-7 di Inggris bahwa negosiasi mungkin dilakukan, tapi ia skeptis perilaku Putin akan berubah.



Sumber : VOA, Ewfpro
Equityworld Futures

Jumat, 11 Juni 2021

Equity World Futures Jakarta Cyber2

Equity World Futures Jakarta Cyber2


Saham Hong Kong Naik Di Pembukaan Perdagangan | Equiyworld Futures

Posted: 10 Jun 2021 08:21 PM PDT

 


Equityworld - Saham Hong Kong dibuka dengan keuntungan pada Jumat pagi (11/6) setelah memimpin kenaikan di Wall Street karena investor mencerna hasil pembacaan inflasi AS yang mengalahkan perkiraan.

Indeks Hang Seng naik 0,44 persen, atau 126,02 poin, ke level 28.864,90.

Indeks Shanghai Composite naik 0,09 persen, atau 3,25 poin, ke level 3.614,11, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China naik tipis 0,12 persen, atau 3,01 poin, ke level 2.425,60. (Arl)

 

Sumber: AFP, Ewfpro
Equityworld Futures