Kamis, 13 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | Investor Energi Bersih di AS Incar Potensi Indonesia

equityworld - Pelaku industri bidang energi bersih di Amerika Serikat (AS) mengincar potensi investasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan P Roeslani di sela-sela pertemuan IMF-WB di Washington DC, Rabu (12/10) waktu setempat.

"Mereka tertarik dengan clean energy seperti geothermal dan carbon capture," ujar Rosan.

Dirinya mengatakan, investasi dalam energi ramah lingkungan saat ini menjadi incaran karena Asia Tenggara merupakan pasar yang besar. Karena memiliki sumber panas bumi maupun potensi carbon capture yang mencapai 40 persen dunia.

Selain itu, menurut Rosan, potensi investasi lainnya dari AS adalah penanaman modal dalam baterai mobil listrik. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

"Kami terus melakukan pemaparan virtual dengan Ford untuk menindaklanjuti apa yang diperlukan. Termasuk dengan Tesla dengan Elon Musk dan timnya," kata Rosan.

Ia juga memastikan KBRI akan terus melanjutkan diplomasi ekonomi untuk mengundang investasi masuk ke Indonesia. Terutama yang sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki maupun kondisi alam di Tanah Air.

"Kita tawarkan investor secara kompetitif karena negara tetangga juga hampir memiliki kondisi yang sama. Jadi kita punya daya kompetitif di energi, karena secara gradual akan mengurangi fuel energy," katanya.

Untuk diketahui, penguatan investasi terus dilakukan pemerintah dengan mengundang investor masuk melalui sejumlah perubahan regulasi serta insentif. Mengingat penanaman modal merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Penguatan ekonomi domestik mendesak dilakukan karena kondisi global diperkirakan mengalami pelemahan pada 2023. Hal itu seiring belum membaiknya konflik geopolitik di Eropa, meningkatnya tekanan inflasi dunia serta perlambatan ekonomi di China.

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Futures

Rabu, 12 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | ANALIS MARKET (12/10/2022) : IHSG Diproyeksi Kembali Bergerak Konsolidasi

equityworld - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Wall Street mixed jelang 3Q22 Earning Results.

Investor mengantisipasi ekspektasi penurunan laba ditengah tekanan inflasi dan suku bunga tinggi.

Sejumlah Big Banks akan melaporkan hasil kuartalan, yang akan relatif menggambarkan kondisi ekonomi AS.

Indeks teknologi Nasdaq ditutup melemah 1%, sementara DJIA menguat tipis 36 poin.

Dari domestik, BI 7DRRR di level 4,25% tidak efektif; seiring nilai tukar rupiah terdepresiasi lebih ke level IDR15.350/USD.

Kemarin (11/10), IHSG kembali ditutup di bawah level psikologis 7.000 atau melemah 55 poin.

Strong Dollar kembali menekan nilai tukar rupiah, dengan DXY bertahan di level tingginya 113, direspon negatif oleh investor.

Hal ini, terlihat dari sektor teknologi yang sensitif pada kenaikan suku bunga, melemah lebih dari 2% atau pimpin pelemahan sektoral.

“Ditengah sejumlah sentimen, IHSG diproyeksi kembali bergerak konsolidasi, dengan kisaran Support: 6.930-6.925 / 6.840- 6.830 / 6.750 dan Resistance: 7.000 / 7.040/ 7.140 / 7.200-7.225,” sebut NHKSI Research dalam riset yang dirilis Rabu (12/10/2022).

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Future

Selasa, 11 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | Futures emas lebih rendah selama sesi AS

 

equityworld - Futures emas lebih rendah selama sesi AS pada Senin.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 1,94%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.672,55 dan resistance pada USD1.738,70.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,24% dan diperdagangkan pada USD112,95.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember jatuh 2,96% dan diperdagangkan pada USD19,66 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember naik 1,62% dan diperdagangkan pada USD3,44 per pon.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures

Senin, 10 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | IHSG Sesi I Melemah -0,63 Persen di Level 6.982

equityworld - Pada penutupan perdagangan sesi 1 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/10/2022) siang ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0,63% atau turun -44,231 basis point ke level 6.982,552.

IHSG bergerak dari batas atas di level 7.026 hingga batas bawah pada level 6.947 setelah dibuka pada level 7.026 pagi ini.

Sebanyak 139 saham menguat, 398 saham melemah, dan sisanya stagnan. Adapun BUMI, BBRI, dan BBCA menjadi tiga saham dengan jumlah nilai transaksi terbesar.

IDXENERGY turun -1,69%, IDXBASIC -1,35%, IDXINDUST -1,37%, IDXCYCLIC -0,96%, IDXNONCYC -0,09%, IDXHEALTH naik 0,80%, IDXFINANCE -0,79%, IDXPROPERT -0,31%, IDXTECHNO -0,80%, IDXINFRA -0,61%, dan IDXTRANS -0,60%.

Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat turun -0,52% menjadi 994,165. Sedangkan indeks Jakarta Islamic Index (JII) melemah -0,84% ke 608,545.

Sementara Indeks IDX30 turun -0,58% ke 525,237. Sedangkan indeks MNC36 terpantau melemah -0,56% ke level 353,008.

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Futures

Jumat, 07 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | ANALIS MARKET (07/10/2022) : IHSG Rawan Profit Taking

equityworld - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami kerawanan terhadap aksi ambil untung (profit taking) terbatas dan berada dalam pola konsolidasi pada perdagangan hari ini, Jumat (7/10).

Secara teknikal, indikator menunjukkan pola Double Top 7.135 & Closing di atas 5-Day MA.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar menjelaskan, IHSG berada dalam trend Bearish selama di bawah 7.148.

Sementara itu, IHSG ditutup di atas 5 day MA (7.054). Indikator MACD netral, Stochastic rebound dari oversold, telah break pola bearish channel, candle shooting star. Selama di atas support 7.015, IHSG masih berpeluang rebound, dengan target 7.149, 7.250.

“Level resistance pada perdagangan Jumat (7/10) berada di 7.094, 7.135, 7.178, 7.256 dengan support 7.054, 7.010, 6.968, 6.925. Perkiraan range pada perdagangan hari ini di rentang 7.030 - 7.135,” tulis Andri dalam riset, Jumat (7/10).

Di kesempatan yang sama, Research Analyst BNI Sekuritas, Maxi Liesyaputra mengatakan, pada perdagangan Kamis (6/10) sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mengalami penguatan.

Nikkei dan Kospi misalnya, masing-masing menguat 0,70% dan 1,02%.

OPEC+ setuju untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari untuk menaikkan harga.

Australia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar AU$ 8,324 miliar, di bawah ekspektasi.

Hari ini Indonesia akan mengumumkan posisi cadangan devisa untuk September 2022.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 1,15%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 1,02%, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 0,68%.

Investor menanti dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari ini yang menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja pada September 2022.

Hal ini dapat memberikan informasi lain kepada bank sentral mengenai kampanye kenaikan suku bunga.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, BNI Sekuritas merekomendasikan saham MEDC, PNLF, ICBP, dan EMTK untuk trading diperdagangan Jumat (07/10)
 
Sumber : ewfpro
 

Kamis, 06 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | ANALIS MARKET (06/10/2022) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan


equityworld - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (05/10), IHSG ditutup menguat 3,13 poin (+0,04%) ke level 7.075,39.

IHSG melanjutkan penguatan sejalan dengan bursa regional di topang penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,52% terhadap dollar AS menjadi Rp15.196.

IHSG mendapat angin segar dari ekternal, dimana rilis data Lowongan Pekerjaan JOLTs AS mengalami penurunan menjadi 10,05 juta (Augt-22), sebelumnya di level 11,23 juta (Jul-22).

Capaian tersebut, membuat ekspektasi investor terhadap langkah kebijakan suku bunga The Fed kedepannya tidak akan terlalu hawkish yang ekstrim.

Sementara itu, Wall Street tadi malam (05/10) ditutup melemah karena melemahnya pertumbuhan saham megacap dan saham teknologi.

Kemudian imbal hasil Treasury naik, didorong data permintaan tenaga kerja yang tangguh di tengah pengetatan kebijakan suku bunga.

Rilis data, Perubahan Tenaga Kerja Non-Pertanian ADP AS naik menjadi 208 ribu pada September 2022 (lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang berada di level 200 ribu), sedangkan bulan sebelumnya di level 132 ribu (Augst-22) .

Di saat yang sama, PMI Non-Manufaktur ISM AS berada di level 56,7 (Sept-22), lebih 5nggi dari konsensus di level 56.

DJIA (-0,14%), S&P 500 (-0,20%), dan Nasdaq (- 0,25%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring minimnya katalis dari domestik dan masih dominannya katalis negatif dari eksternal,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (06/10/2022).

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Futures 

Rabu, 05 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | Futures emas lebih tinggi selama sesi AS

 

equityworld - - Futures emas lebih tinggi selama sesi AS pada Selasa.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 1,81%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.618,00 dan resistance pada USD1.738,55.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 1,36% dan diperdagangkan pada USD110,14.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember naik 2,41% dan diperdagangkan pada USD21,08 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember naik 2,38% dan diperdagangkan pada USD3,49 per pon. 

Sumber : Pasardana, Investing

PT Equityworld Futures

Selasa, 04 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | Dow Futures Menguat Pasca Lonjakan Indeks Utama

equityworld - Saham berjangka AS diperdagangkan beragam selama transaksi Senin malam, menyusul reli bantuan yang kuat di antara indeks-indeks acuan utama selama sesi reguler karena data manufaktur ISM yang lebih lemah dari yang diharapkan datang lebih lemah dari yang diharapkan, meningkatkan ekspektasi dukungan kebijakan moneter lebih lanjut dari Federal Reserve.

Pada pukul 19:00 ET (11:00 GMT) Dow Jones Futures turun 0,1%, S&P 500 Futures datar dan Nasdaq 100 Futures bertambah 0,1%.

Dalam penawaran yang diperpanjang, Rivian Automotive Inc (NASDAQ:RIVN) menambahkan 6,2% dan Hyperfine Inc (NASDAQ:HYPR) terangkat 5,6%.

Menjelang sesi hari Selasa, para pelaku pasar akan memantau dengan seksama data terbaru pesanan pabrik dan Lowongan pekerjaan JOLTs.

Selama perdagangan reguler hari Senin, Dow Jones Industrial Average menambahkan 765,4 atau 2,7% menjadi 29.490,9, S&P 500 naik 92,8 poin atau 2,6% menjadi 3.678,4 dan NASDAQ Composite naik 239,8 poin atau 2,3% menjadi 10.815,43.

Di pasar obligasi, imbal hasil United States 10-Year berada di 3,643%.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures

Senin, 03 Oktober 2022

PT Equityworld Futures | Minyak Melonjak 3% dalam Laporan Pemotongan Pasokan OPEC+ Minggu Ini


equityworld -  Harga minyak melonjak di awal perdagangan pada hari Senin (03/10) menyusul beberapa laporan bahwa OPEC+ akan memutuskan pengurangan pasokan selama pertemuannya minggu ini, saat melawan pelemahan harganya.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London melonjak 3%, sementara harga minyak WTI melonjak 3% pukul 09.05 WIB. Kedua kontrak juga pulih dari kerugian besar pada bulan September dan kuartal III.

Beberapa laporan menyebut pada Senin bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) tengah mempertimbangkan pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari (bph) ketika bertemu pada hari Rabu, untuk mendukung turunnya harga minyak mentah.

Pemangkasan ini akan dilakukan di tengah beberapa sinyal dari anggota OPEC bahwa penurunan harga minyak mentah baru-baru ini tidak berdasar, dan pemangkasan produksi untuk menstabilkan harga ada dalam urutan rencana.

Kelompok ini akan bertemu di Wina pada hari Rabu, pertemuan langsung pertamanya sejak Maret 2020.

Harga minyak anjlok 11,2% pada bulan September, bulan terburuk dalam hampir setahun, pasalnya sinyal hawkish dari Federal Reserve dan bank sentral lainnya meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat secara drastis dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Pasar juga dibanjiri pasokan karena Amerika Serikat banyak mengeluarkan dari cadangan minyak bumi strategisnya, sehingga membuat stok minyak ke titik terendah dalam hampir 40 tahun.

Harga minyak telah turun tajam dari level tertinggi yang dicapai awal tahun ini karena serangkaian pembatasan COVID di negara importir utama China mendorong kekhawatiran atas permintaan yang berkelanjutan.

Penguatan dolar, yang diperdagangkan mendekati level tertinggi 20 tahun, juga membebani harga minyak mentah dengan membuat nilai impor lebih mahal.

Kepala OPEC Arab Saudi menghadapi tekanan dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi dan membantu mengurangi inflasi terkait bahan bakar bagi ekonomi-ekonomi utama.

Tetapi negara itu, bersama dengan sebagian besar anggota OPEC, enggan meningkatkan produksi dalam menghadapi melemahnya harga, yang jatuh ke posisi terendah delapan bulan pada bulan September.

Pemangkasan produksi akan dilakukan setelah pemotongan 100.000 bph bulan lalu dianggap sebagian besar nominal saja oleh pasar.

Ini juga terjadi hanya beberapa bulan setelah OPEC mengembalikan produksi minyak mentah ke tingkat sebelum COVID, menyusul dua tahun hambatan pasar minyak yang ekstrim akibat pandemi.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures