Equityworld Futures
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tiba
di Amsterdam, Belanda, Rabu pagi waktu setempat (18/11). Bahlil
dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan empat Chief Executive
Officers (CEOs) perusahaan multinasional atau korporasi global yang
bergerak di beberapa sektor industri.
Kunjungan Bahlil ini juga
untuk memenuhi undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den
Haag dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia dalam
menyosialisasikan Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) kepada pelaku usaha
di Belanda, terutama bagi investor yang serius untuk mengembangkan
usahanya di Indonesia.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal,
Ikmal Lukman, menyampaikan bahwa Kepala BKPM diagendakan melakukan
pertemuan dengan Verstegen, FrieslandCampina, Wavin B.V., dan Infineon.
"Verstegen
bergerak di industri pala dunia. Mereka ingin membangun pengolahan,
lalu ada Susu Bendera FrieslandCampina, Wavin yang berusaha di pipa, dan
Infineon sebagai pemain semikonduktor terbesar dunia yang berbasis di
Jerman. Jadi, kunjungan ini dilakukan karena melihat keseriusan beberapa
perusahaan Eropa tersebut. Pemerintah tidak hanya ingin meningkatkan
jumlah investasi yang masuk, tetapi juga diversifikasi asal investasi
menjadi perhatian kami," ujar Ikmal setelah tiba di Belanda,
(18/11/2020).
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan global ini
sangat antusias berjumpa dengan BKPM menyusul disahkannya Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Meski di tengah tantangan
akibat pandemi Covid-19, daya tarik investasi di Indonesia tetap
menjanjikan.
"Mereka juga antusias pascadisahkannya UU Cipta
Kerja. Ada yang ingin segera masuk ke Indonesia. Ada juga yang sudah
masuk dan ingin melakukan peningkatan produksi dan perluasan pabrik.
Kita akan dengar apa harapan-harapan mereka. Tentu bisa menjadi sentimen
positif bagi investasi dan cipta kerja di tengah pandemi ini," ujar
Ikmal Lukman.
Jika melihat performa investasi Belanda di
Indonesia sejak tahun 2015 hingga September 2020, Belanda berada di
peringkat ke-6 dengan nilai total US$8,8 miliar. Dalam periode itu,
Belanda merupakan negara Eropa pertama dalam peringkat 10 besar
investasi Indonesia.
Berdasarkan sektor, minat investasi Belanda
di Indonesia tercatat pada sektor Listrik, Gas, dan Air (35,1%);
Transportasi Gudang dan Telekomunikasi (22,5%); Pertambangan (17,3%);
Industri Kimia dan Farmasi (6,5%); Industri Makanan (4,7%), serta sektor
lainnya (13,8%).
Sumber : Investing, Warta Ekonomi
PT. Equityworld Futures merupakan salah satu anggota Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) yang resmi berdiri pada tahun 2005. Perusahaan telah berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di produk-produk finansial.
Jumat, 20 November 2020
BKPM Genjot Investasi Eropa Lewat UU Cipta Kerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar