Jumat, 16 September 2022

PT Equityworld Futures | Yuan Melemah Tembus 7 per Dolar, Potensi Resesi Hambat Mata Uang Asia

equityworld - Mayoritas mata uang Asia turun pada hari Jumat (16/09). Utamanya, yuan China turun menembus level psikologis penting lantaran kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan potensi resesi mengurangi minat terhadap aset regional.

Yuan turun 0,2%, tembus level 7 terhadap dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Ini terjadi karena investor terus resah atas perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Data pada hari Jumat menunjukkan harga rumah China mengalami penurunan bulanan terburuknya dalam hampir tujuh tahun, jatuh sebesar 1,3% pada Agustus. Pasar properti China yang dibebani utang menyumbang sebagian besar pertumbuhan ekonominya, dan telah berada di bawah tekanan ekstrem dari krisis uang tunai tahun ini.

Data yang lemah ini mengurangi optimisme angka laporan lain yang menunjukkan pertumbuhan positif penjualan ritel dan produksi industri China pada Agustus.

Serangkaian pembatasan COVID membuat aktivitas ekonomi China berhenti tahun ini, dan ini menekan yuan. Hal tersebut mendorong beberapa langkah stimulus oleh pemerintah untuk menopang pertumbuhan, yang pada akhirnya semakin melemahkan yuan.

Tetapi beberapa penetapan kurs tengah yuan yang kuat baru ini oleh People's Bank of China mengindikasikan bahwa pemerintah tidak siap untuk membiarkan mata uang terdepresiasi lebih lanjut.

Sebagian besar mata uang Asia lainnya jatuh pada hari Jumat, tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran resesi ekonomi global pasca peringatan dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

Ekspektasi kenaikan suku bunga besar oleh Federal Reserve AS minggu depan juga membebani pasar mata uang regional, karena inflasi di negara itu menunjukkan sedikit tanda-tanda perlambatan. Indeks dolar AS tetap bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun.

Yen Jepang naik 0,1% setelah pemerintah menegaskan komitmennya untuk membatasi pelemahan lanjutan dalam mata uang.

Tapi yen menuju kerugian minggu kelima berturut-turut, bergerak di dekat posisi terendah 24 tahun dalam jurang yang melebar antara suku bunga lokal dan internasional. Meningkatnya biaya impor energi Jepang juga membebani mata uang Jepang.

Mata uang Asia lainnya mayoritas juga mengalami kerugian mingguan terhadap dolar akibat prospek suku bunga AS tinggi memberi sedikit kelonggaran.

Sumber : Investing

PT Equityworld Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar