equityworld - Harga minyak turun di awal perdagangan Senin (08/08) pagi, memperpanjang kerugian dari minggu lalu karena tanda-tanda konsumsi China yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas permintaan minyak mentah yang melambat.
Pukul 08.29 WIB, harga minyak WTI turun 0,5% di $88,55 per barel dan harga minyak Brent turun 0,34% di $94,34 per barel menurut data Investing.com. Kedua kontrak diperdagangkan pada level terendah sejak akhir Januari.
Penguatan dolar AS- menyusul pembacaan positif ketenagakerjaan minggu lalu - juga membebani harga minyak mentah pada hari Senin. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga besar oleh Federal Reserve pun tumbuh.
Pasar minyak mentah mendapat pukulan baru dari data China yang menunjukkan impor tumbuh pada tingkat yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan Juli- melanjutkan tren permintaan yang melambat di salah satu negara importir minyak terbesar dunia itu.
Saat impor memang tumbuh lebih besar dari bulan lalu, angka tersebut merupakan jumlah terendah kedua yang terlihat tahun ini. Namun, China mencatat rekor tertinggi surplus perdagangan karena ekspor yang tetap kuat.
Aktivitas ekonomi di China telah sangat terganggu oleh pembatasan COVID-19 tahun ini, dengan pembacaan resmi minggu lalu menunjukkan sektor manufaktur berkontraksi pada bulan Juli. Data tersebut, ditambah dengan angka manufaktur yang suram dari seluruh dunia, membuat harga minyak menandai minggu terburuk mereka sejak COVID Maret 2020.
Data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat juga melihat investor memperkirakan kenaikan suku bunga besar oleh Federal Reserve AS bulan depan - sebuah langkah yang negatif untuk pasar minyak.
Tetapi penurunan harga minyak lebih lanjut dapat mengurangi tekanan inflasi - mengingat bahwa kenaikan tarif bahan bakar telah menjadi penyumbang terbesar inflasi tahun ini.
Fokus kini beralih ke sejumlah data inflasi utama dari Amerika Serikat, China, dan Zona Euro - yang akan dirilis pekan ini. Pembacaan tinggi dari perkiraan dapat memicu lebih banyak kekhawatiran atas peningkatan kebijakan pengetatan moneter oleh The Fed, dan menyeret turun harga minyak.
Pagi ini, Nikel Berjangka ditutup naik 1,17% di 22.470,00 hingga perdagangan Sabtu, Timah turun 0,37% ke 24.455,00 di ICE London pada penutupan Jumat. Adapun, Karet mencapai 152,70 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00, dan Kakao AS jatuh 1,87% di 2.305,00.
Sumber : Investing
PT Equityworld Futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar