equityworld - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan di awal bulan Maret dengan kenaikan 0,48%; didukung aksi net buy asing senilai Rp 1,7 Triliun. Bursa saham AS kembali ditutup melemah pada (01/03); dengan ketiga indeks utama terkoreksi masing-masing lebih dari 1%.
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menilai IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak Mix dengan probabilitas kembali ditutup menguat lebih besar.
"Sentimen negatif IHSG hari ini berasal dari koreksi bursa US tadi malam yang cukup dalam, hasil tersebut pagi ini telah membuat sejumlah bursa regional Asia juga ikut mengalami koreksi," jelas Alfred kepada Investing, Rabu (3/2).
Namun meskipun, hari ini ada sentimen positif dari kreksi bursa Global termasuk Asia pagi ini, IHSG sebenarnya memiliki banyak sentimen positif seperti hasil inflasi, pendapatan negara januari yang naik signifikan dan sentimen harga-harga komoditi (Coal, CPO, Logam) yang melonjak tajam akibat konflik Rusia-Ukraina.
"Kami prediksi IHSG hari ini bergerak dalam range 6.870 - 7.010," jelasnya.
Alfred menilai saham emiten berbasis komoditi (Coal, CPO, Logam) masih memiliki katalis positif dari tingginya harga komoditi ditambah dengan dimulainya pengumuman Dividen yang memang untuk saham-saham berbasis komoditi seperti coal memiliki historis jumlah dividen yang jumbo.
"Selain komoditi, saham-saham emiten baja yang juga mendapat imbas dari konflik Rusia dan Ukraina," jelasnya.
Dimas Wahyu Analis NH Korindo dalam riset hariannya menyebut Krisis geopolitik di Ukraina serta turunnya ekspektasi kebijakan moneter agresif dari the Federal Reserve, berkontribusi pada jatuhnya imbal hasil obligasi AS 10-tahun ke level 1,7%. Sementara itu, harga minyak mentah menembus ke atas level 100 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak 2014.
"Fundamental ekonomi Indonesia yang solid, mulai turunnya jumlah kasus Covid-19, serta tingginya harga komoditas; menjadi beberapa katalis positif bagi masuknya dana asing. Untuk hari ini, pergerakan indeks acuan berpotensi mengalami koreksi wajar dalam rentang proyeksi 6.850-6.950," jelasnya dalam riset harian, Rabu (3/2).
Untuk rekomendasi teknikal NH Korindo Sekuritas pagi ini di antaranya Perusahaan Gas Negara Persero (JK:PGAS)(TP 1.640;CL 1.450), Matahari Department Store Tbk (JK:LPPF)(TP 5.950;CL 45.00), Samudera Indonesia Tbk (JK:SMDR)(TP 1.710;CL 1300) Medco Energi Internasional Tbk (JK:MEDC)(TP 760;CL 600), Elang Mahkota Teknologi Tbk (JK:EMTK) (TP 2.490; CL 2.180)
Dalam riset Trimegah Sekuritas dijelaskan harga komoditas melambung tinggi semalam setelah Rusia meluncurkan serangan ke Kharkiv, kota kedua terbesar di Ukraina. Kekhawatiran mengenai suplai semakin membuat semua komoditas menguat. Harga batubara telah mencapai USD 304/ton.
"Mengingat Indonesia adalah eksportir komoditas maka sektor yang diuntungkan dari kenaikan daya beli yakni properti dan otomotif," dalam riset harian Trimegah Sekuritas, Rabu (2/3).
Rekomendasi teknikal dari Trimegah pagi ini untuk sektor komoditas yakni: Harum Energy Tbk (JK:HRUM), Timah Persero Tbk (JK:TINS), Aneka Tambang Persero Tbk (JK:ANTM), INCO. Sedangkan emiten lain yang dapat diperhatikan yakni SMRA dengan target harga 810 dan Bank Tabungan Negara Persero (JK:BBTN) dengan target harga 1875.
Sumber : Investing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar