equityworld - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan teknologi
internasional asal Taiwan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. atau
Foxconn berencana akan menanamkan modalnya untuk pembangunan Ibu Kota
Negara (IKN) Nusantara. Foxconn akan fokus membangun jaringan
telekomunikasi dan transportasi.
Disampaikan bahwa
Foxconn bersama BUMN dan perusahaan swasta di dalam negeri akan bekerja
sama membangun bisnis kendaraan listrik di Indonesia senilai US$8 miliar
setara Rp118,4 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS).
Bahlil menjelaskan Foxconn akan bekerja sama dengan Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk.
Hal ini dibahas langsung oleh manajemen Foxconn saat bertemu Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (25/6) lalu.
"Rencana
investasi Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika meliputi industri kendaraan
listrik, kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik,
industri baterai kendaraan listrik, stasiun penukaran baterai, industri
daur ulang, research & development (R&D), termasuk pelatihan,"
ungkap Bahlil dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu
(26/7/2022).
Mantan ketua HIPMI itu mengatakan
Foxconn juga berminat menanamkan dana di Ibu kota baru (IKN). "Mereka
berkeinginan masuk investasi di IKN. Jadi tidak benar kalau ada orang
yang mengatakan IKN tidak ada investasi," katanya.
Bahlil
mendorong agar Foxconn juga berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu
(KIT) Batang, Jawa Tengah. Sebab, KIT batang menjadi salah satu lokasi
yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan
kendaraan listrik di Indonesia.
"Bapak presiden
memerintahkan kepada saya untuk mengawal sampai pada tahap eksekusi.
Presiden berharap ini segera terealisasi dan satu konsep yang paling
disenangi presiden ini adalah kolaborasi BUMN, PMA (penanaman modal
asing), dan swasta nasional melibatkan pengusaha lokal dan UMKM," ujar
Bahlil.
Sementara, Chairman Foxconn Young Liu
mengatakan pihaknya menawarkan model bisnis baru dalam berinvestasi di
Indonesia. Antara lain, Liu menuturkan build, operate, dan localize
(BOL).
"Ada model bisnis baru BOL ini akan
memungkinkan Foxconn dan perusahaan Taiwan lain untuk dapat bermitra
lebih baik lagi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun industri di
sini," ucap Young.
Terkait investasi di IKN,
perusahaan asal Taiwan itu berminat untuk mengembangkan smart city
melalui infrastruktur bus listrik (e-bus) dan jaringan IoT (Internet of
Things).
Berdasarkan data Kementerian Investasi,
realisasi investasi asal Taiwan sebesar US$316,9 juta dengan 458 proyek
sepanjang 2021 lalu. Jika dilihat tiga bulan pertama tahun ini,
investasi Taiwan tercatat sebesar US$37,5 juta dengan 219 proyek.
Sumber : Pasardana, Investing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar